Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
Alissa Wahid putri pertama mantan Persiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid alias Gusdur, berbagi tips menjaga perdamian umat beragama di Aceh Singkil, Jumat (22/4/2016).
SERAMBINEWS.COM,
SINGKIL – Alissa Wahid putri pertama mantan Persiden Indonesia KH
Abdurrahman Wahid alias Gusdur, berbagi tips menjaga perdamaian dan kerukunan
antarumat beragama di Aceh Singkil.
Pemilik
nama lengkap Alissa Qatrunnada Wahid tersebut, menjadi pembicara dalam dialog
kerukunan dan perdamaian di Aceh Singkil, di Hotel Hermes One Subulussalam,
yang diselenggarakan selama tiga hari, dimulai sejak Kamis (21/4/2016) hingga
Sabtu (23/4/2016).
Dialog
yang diikuti tokoh umat Nasrani serta Islam, diselenggarakan Abdurrahman Wahid
Centre (AWC) atas inisiasi anggota DPRK Aceh Singkil, Frida Siska Sihombing.
Alissa
dalam pemaparan yang dimoderatori Teuku Kemal Fasya, mengatakan, perdamaian
tidak bisa diperoleh secara instan. Perlu proses panjang yang membutuhkan
perjuangan serta keuletan.
“Penciptaan
perdamaian memerlukan inovasi dari hal-hal kecil namun membawa pesan besar,”
kata Alissa.
Kemudian
perdamaian akan tercipta bila mendapat sokongan tokoh keagaaman yang dapat
melakukan telaah penyelesaian masalah yang dihadapi.
Terbangun
ketangguhan di tingkat akar rumput agar tidak mudah terprovokasi. Respek
terhadap setiap persolan yang muncul serta penyelesaian ditingkat kebijakan
publik.
Pemaparan
yang disampaikan Alissa cukup menarik peserta. Apalagi selama ini tokoh
Kristiani dan Islam di Aceh Singkil, sangat langka bisa duduk satu meja sambil
bicara terbuka mengungkapkan semua unek-unek dalam hati. (*)
Penulis: Dede Rosadi
Editor: Yusmadi
Sumber: Serambi Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar