Pantai Cemara Indah


                Sang bagaskara bersinar cerah, memberikan kehangatan pada pagi itu. Kami telah berkumpul di rumah Eta, hari ini kami akan pergi ke pantai bersama-sama teman sekelas untuk merayakan acara perpisahan. Sejak kemarin kami telah sibuk mempersiapkan keperluan yang akan di bawa, di rumah Eta, para siswi membuat hidangan yang akan di bawa hari ini. Kami saling bercerita setelah beberapa hari tidak berjumpa pasca Ujian Nasional (UN). Beberapa hari lalau kami baru saja menyelesaikan Ujian Nasional, dan sebentar lagi kami akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Masing-masing dari kami tentu punya pilihan masing-masing, kemana ia akan melanjutkan pendidikannya. Maka dari itu kami bermaksud untuk mengadakan acara perpisahan yang khusus kami buat hanya untuk kelas kami saja, XII IPA 1. Sedangkan untuk perpisahan sekolah belum di tentukan kapan.
            Keuangan di kelasku memang terbilang cukup besar, selain karena uang kas yang tiap minggu harus dibayarkan sebesar Rp. 5.000;- kelasku juga sering menjadi juara dalam berbagai perlombaan, dan sebagian hadiahnya berupa uang yang bisa kami tabung untuk menambah keuangan kelas. Maka dari itu, kelasku memang dikenal sering membuat acara, ya, acara untuk merayakan kemenangan atau sekedar berkumpul dengan teman-teman sekelas, untuk menunjukkan kekompakan kami. Tapi jangan salah, kelasku tidak selamanya kompak, justru perselisihan sangat sering terjadi. Seperti saat sekarang ini, gara-gara tidak ikut membantu menyiapkan keperluan selamam, dia jadi dijauhi oleh yang lain. Ini sudah menjadi hal biasa, bukan hanya seklai dua kali saja terjadi, tapi sangat sering. Tak hanya perempuan saja, dari pihak laki-lakipun ada, tapi tidak terlalu di perlihatkan demi menjaga solidaritas.
            Matahari kini sudah mulai meninggi, masih ada beberapa orang yang di tunggu, termasuk Lia, dan dia yang sangat di tunggu-tunggu, karena dia membawa mobil pick up bersama abangnya yang menjadi supir, mobil itu yang akan kami gunakan untuk berangkat ke pantai, tapi hanya untuk kaum perempuannya saja, anak laki-laki berangakat dengan sepeda motor. Tak lama kemudian, akhirnya Lia tiba dirumah Eta. kami langsung menaikkan barang – barang bawaan kedalam mobil. setelah semuanya selesai, kami berangkat menuju pantai cemara indah.
            Kurang lebih satu jam, kami tiba di pantai cemara indah. Pantai cemara indah adalah salah satu destinasi wisata terkenal di kabupaten Aceh Singkil selain kepulauan banyak. Pantai ini terletak di Kampung Gosong Telaga, Kecamatan Singkil Utara yang masuk dalam wilayah kota Singkil, tak jauh dari kantor DPRD Aceh Singkil. Pantai ini banyak di tumbuhi oleh pohon cemara, dan mungkin itulah kenapa pantai ini di namai pantai cemara indah.
            Kami memang sering bermain di pantai ini, apalagi saat liburan atau hari raya. Tahun lalu, SMANSA Gunung Meriah mengadakan meeting class disini untuk lomba tarik tambang. Saat itu tim kelasku berhasil melaju kebabak selanjutnya. meski akhirnya gagal juga. Kami banyak mengukir tawa di tempat ini. Tak ada yang istimewa di pantai ini, warna lautnya tidak jernih, ombaknya tinggi, pantainya luas dan dipenuhi pohon cemara juga sampah yang berserakan dimana-mana, padahal tempat sampah tersedia di setiap sudut pantai. Tapi bagi kami itu tidak penting, yang terpenting adalah kebersamaan, dimanapun kami berada pasti akan sangat menyenangkan jika bisa berbagi kebahagiaan bersama teman-teman, apalagi kami akan berpisah setelah menempuh hidup masing – masing untuk menggapai sebuah mimpi.
            Setelah dua tahun bersama, bercanda bersama, bahkan bersaing bersama. Meski terkadang ada rasa benci yang timbul, namun, tak jarang juga yang menemukan cintanya disini. Semua perbedaan menjadi satu disini, mencoba untuk saling mengenal. Berusaha bersama menunjukkan yang terbaik. Dulu kami selalu dipojokkan karena menjadi kelas unggul yang tidak unggul, hanya membawa nama saja. Bermasalah dengan beberapa guru. Setiap masuk pelajaran bahasa Arab selalu di nasehati, karena kebetulan wali kelasku mengajar bahasa Arab, akibatnya materi yang kami dapat hanya sedikit. Dari nasehat – nasehat beliau  kami berhasil bangkit. Awal keberhasilan kami setelah bisa menjadi runner up dalam lomba paduan suara dan juara tiga lomba gangnam style. Memang bukan prestasi akademik, tapi itu sudah cukup membanggakan bagi kami.
            Di tahun berikutnya, dengan otomatis kami menyandang gelar senior yang unggul. Ya, sejak dulu XII IPA 1, selalu menjadi kelas unggulan dan panutan semua orang. Dengan kerja keras, kebersamaan, dan persatuan, kami berhasil menjadi juara umum dalam semua perlombaan yang diadakan sekolah, mulai dari perlombaan dalam rangka tahun baru Hijriah, juga dalam perlombaan class meeting. Kami jadi daun, dan sangat dikenal karena tag line Beda, Luar Biasa, Bagus Sekali. Kami selalu bisa tampil Beda, dan melakukan hal-hal yang luar biasa, serta berusaha untuk bisa menjadi yang terbaik agar tetap bagus sekali. Semua itu kami raih berkah bantuan para guru yang senantiasa mendorong kami, memberikan nasehat-nasehatnya, juga tas kerjasama dan persatuan kami, yang berusaha untuk memecahkan keegoisan. Seperti kata pepatah “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh.” Maka persatuan itu lah yang membawa kami menuju kesuksesan.
            Tapi, kini kami harus dipisahkan oleh waktu, kami harus meraih kesuksesan seorang diri. Semua kenangan indah masa-masa SMA tersimpan rapi dalam lemari ingatanku. Pertemuanku dengan orang-orang yang luar biasa ini. Disini kami mencoba bersenang-senang. Membakar ayam ala kadarnya, apapun rasanya pasti terasa nikmat jika dinikmati bersama-sama. Sebuah lagu perpisahan terdengar menggema bersamaan dengan deburan ombak yang saling berkejaran mencapai bibir pantai. Kami duduk, menikmati sepotong ayam bakar sambil menikmati semilir angin yang berhembus lembut membelai kami. Ada sedikit rasa haru menyelimuti perpisahan itu, tapi kami semua mencoba untuk tetap tertawa menikmati kebersamaan kami yang entah kapan akan terulang kembali setelah kami nantinya sibuk dengan urusan masing-masing.
            Matahari terus menemani kami sejak tadi, menjadi saksi bisu kebersamaan kami, kini ia mulai menenggelamkan dirinya di ufuk barat, menatap kami yang masih duduk dipinggir pantai yang juga memandanginya tenggelam di tengah samudra hindia. Kami saling berpelukan, pelukan perpisahan. Setelah itu kami bergegas pulang ke rumah masing-masing. Sampai jumpa teman-temanku. Semoga kita menemukan kesuksesan kita masing-masing, dan menjadi dirimu yang kau ingini, sampai bertemu lagi dalam kesuksesan. Jangan pernah lupa akan kebersamaan kita meraih kesuksesan, maka kembalilah berkumpul setelah kita sukses nanti, salam Luar Biasa.

Iki Adrilianto
Yogyakarta, 02 Januari 2016


SHARE

Rizki Adrilianto

Hanya blogger sederhana yang suka hal baru di internet!! dan suka KEPO!!

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html